Mengapa banyak perbedaan pendapat dalam Islam?

Berbeda adalah fitrah manusia. Dalam hal apapun, manusia memiliki pandangan berbeda. Tidak terkecuali dalam beragama. Sejatinya agama sendiri itu suci, baik, dan benar. Namun pandangan manusia mengenai agama itulah yang bisa dipertanyakan. Sebelum anda membuat anggapan mengenai perbedaan itu, ada baiknya anda bertanya mengapa banyak sekali perbedaan, mana yang paling benar, bagaimana menyikapinya, bagaimana berinteraksi dengan mereka yang memiliki perbedaan pandangan.

Berikut ini saya mengumpulkan beberapa alasan di balik banyaknya perbedaan pendapat dalam agama yang mungkin dapat membantu anda memahaminya.

Al-Qur'an sebagai sumber utama ajaran Islam sangat berpeluang untuk dipahami secara berbeda-beda

Sumber utama ajaran Islam adalah wahyu yang diturunkan kepada Nabi Muhammad yang disebut al-Qur'an. Sebagaimana diketahui, al-Qur'an diturunkan dalam bahasa Arab. Satu kata dalam bahasa Arab dapat memiliki hingga puluhan makna yang berbeda.

Contohnya yang paling nampak di sekitar anda adalah mengenai hal-hal yang membatalkan wudhu'. Mungkin anda sendiri atau pernah bertemu dengan orang yang menyatakan bahwa bersentuhan dengan kulit lawan jenis membatalkan wudhu'. Di lain pihak, ada yang berpendapat bahwa menyentuh atau bersentuhan dengan lawan jenis tidak membatalkan wudhu'. Padahal, kedua pendapat yang bertolak belakang ini bersumber dari satu teks yang sama:

وَإِنْ كُنْتُمْ مَرْضَى أَوْ عَلَى سَفَرٍ أَوْ جَاءَ أَحَدٌ مِنْكُمْ مِنَ الْغَائِطِ أَوْ لَامَسْتُمُ النِّسَاءَ فَلَمْ تَجِدُوا مَاءً فَتَيَمَّمُوا صَعِيدًا طَيِّبًا
...Jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayammumlah dengan debu yang baik (suci)... (Surah al-Maidah ayat 6)

Kata laamasa (لامس) pada ayat di atas dapat bermakna menyentuh, atau saling bersentuhan kulit antara laki-laki dan perempuan, atau bersetubuh.

Berbeda kepala, berbeda isinya

Di samping kondisi objektif al-Qur'an yang sangat mungkin untuk dipahami berbeda, setiap orang yang memahaminya tentu saja memiliki latar belakang berbeda-beda. Pandangan seseorang dipengaruhi bidang keilmuan yang ia kuasai, kepada siapa ia berguru, kondisi sosial di mana ia tinggal, dan sebagainya.

Contoh nyata dalam hal ini adalah adanya empat mazhab yang terkenal dalam hukum islam. Hal ini disebabkan perbedaan latar belakang para imam masing-masing madzhab. Mereka tinggal di tempat yang berbeda dengan kondisi sosial dan alam yang berbeda, hidup pada masa yang berbeda meski tidak terlalu jauh. Perbedaan ini kemudian diamini oleh murid masing-masing. Mereka mengembangkan metode sesuai dengan imam yang mereka ikuti.

Bagaimana Menyikapi Perbedaan Pandangan dalam Islam?

Terjadinya perbedaan pandangan dalam Islam menunjukkan bahwa kemampuan manusia sangat terbatas. Maka, dalam menyikapinya diperlukan sikap arif sehingga terhindar dari hal-hal yang tidak perlu dilakukan.
Pahami setiap pandangan sebelum mem-vonisnya. daripada anda berdebat mana yang benar lebih baik bertukar isi kepala. Bukankah dengan berdiskusi kita mendapatkan tambahan ilmu?
Demikian juga dengan pandangan yang anda anut, anda harus memiliki alasam, meskipun tidak harus mengetahui bagaimana proses terbentuknya pandangan itu.

Comments

Popular Posts