Sentilan untuk Ustadz Abdul Somad dan FPI
Akhir-akhir ini Da'i kondang Ustadz Abdul Somad (UAS) ramai diperbincangkan netizen karena ada cuplikan video ceramahnya yang dianggap kontroversial. Dalam video itu, ia menanggapi pertanyaan jamaah tentang seorang anggota MUI yang menjadi saksi yang meringankan Ahok.
Sang Ustadz pun menanggapi bahwa itu (Kiai Ishomuddin) doktornya palsu, belum haji, Sekolah tinggi Islam lampung tidak bertanggungjawab terhadap perbuatannya.
Video di atas viral dan terjadi perang komentar di antara netizen yang menanggapi.
Salah satu tanggapan yang menarik datang dari KH. Yahya Cholil Staquf. Beliau mengaitkan tuduhan UAS di atas dengan karikatur orang bersorban yang juga sedang ramai dibicarakan:
Di satu pihak, ada orang seperti Pak Kyai Ahmad Ishomuddin yang tenang-tenang saja bahkan bisa ketawa-ketawa geli menghadapi mereka yang menjelek-jelekkannya, mengolok-oloknya dan mencaci-makinya. Karena Pak Ishom tahu, mereka itu cuma cocomeo yang meluapkan kedengkian dan kebencian dengan aniaya kata-kata atau fitnah.
Mungkin Pak Ishom belajar dari Gus Dur dan Kyai Said Aqil Siroj yang bertahun-tahun dibegitukan orang tapi sama sekali tak terganggu perasaannya dan bisa terus menikmati hidup dengan bahagia sentosa. Fitnah, olok-olok dan caci-maki seolah-olah justru jadi hiburan penyegar hari, pemanis kehidupan.Di pihak lain, ada yang cuma disindir secara majhul (tanpa dinyatakan identitasnya) langsung belingsatan ngamuk-ngamuk mencak-mencak jungkir-balik tak karuan. Itu karena sindirannya sesuai dengan kenyataan.
Memanglah benar kiranya bahwa sindiran yang terlalu bersesuaian dengan kenyataan itu sungguh benar-benar pahiiiittttt.
Sebagaimana yang kita ketahui, beberapa hari yang lalu, FPI melakukan demo di depan kantor Tempo dan mendesak Pemred Tempo untuk meminta maaf kepada FPI karena karikatur itu dianggap menyindir Habib Rizieq yang masih berada di Saudi dan belum pulang. Bahkan, diberitakan dalam beberapa surat kabar, aksi FPI ini mengarah kepada tindakan intimidasi, karena mereka memaksa pihak Tempo untuk meminta maaf dalam kondisi tertekan massa.
Reaksi Kiai Ishomuddin ini kontras dengan reaksi FPI ketika mereka merasa tersindir. Beliau menanggapi semua tuduhan-tuduhan di atas dengan santai:
“Alhamdulillah, saya sudah menunaikan ibadah haji loh..,”
“Alhamdulillah, saya juga sudah disunat dari kecil. Jika tidak percaya, boleh tanya kepada saksi fakta, kepada istri saya Shally Widyasavitri Ishomuddin yang agak marahkarena video ini,”
Bagaimana menurut Anda?
Comments
Post a Comment